Real Madrid dalam krisis? Los Blancos Terpuruk Karena Kroos Pergi dan Mbappe Gagal tampil

Real Madrid, klub sepak bola yang dikenal dengan sejarahnya yang kaya dan prestasi yang mengesankan, kini tengah berjuang menghadapi periode kelam yang mengejutkan para penggemar.

Real Madrid dalam krisis? Los Blancos Terpuruk Karena Kroos Pergi dan Mbappe Gagal tampil

Los Blancos terpuruk di tengah krisis yang diakibatkan oleh kepergian Toni Kroos, sosok vital yang telah mengatur denyut permainan tim selama bertahun-tahun.​ Tanpa kehadiran sang maestro di lini tengah, struktur tim mulai rapuh, sementara ekspektasi tinggi kepada Kylian Mbappe, yang diharapkan menjadi bintang baru, tidak kunjung terwujud. Dengan performa yang tidak memuaskan, Mbappe tampak kesulitan beradaptasi dan memenuhi harapan yang dibebankan kepadanya.

Dibawah ini FOOBALLBET CLUB69 akan mendalami lebih dalam mengenai situasi krisis yang melanda Real Madrid, menganalisis dampak dari kepergian Kroos, performa Mbappe, serta apa yang harus dilakukan oleh klub untuk bangkit.

Krisis Identitas Tim

Setelah meraih kesuksesan mengesankan di bawah kepemimpinan Carlo Ancelotti, saat ini Real Madrid terjebak dalam dinamika performa yang buruk. Kegagalan untuk mengatasi kepergian Toni Kroos seorang pemain yang telah menjadi fondasi dalam penguasaan permainan selama bertahun-tahun telah mengakibatkan krisis identitas tim. Tanpa kehadiran Kroos, yang dikenal sebagai “metronome” di lini tengah, kontrol tempo dan penguasaan bola menjadi tidak seefisien sebelumnya.

Krisis ini terungkap jelas ketika Madrid terpaksa menelan kekalahan 4-0 di El Clasico melawan Barcelona, di mana tim tampak tidak terorganisir dan mudah ditembus. Tanpa Kroos, pemain-pemain di lini tengah seperti Federico Valverde dan Aurelien Tchouameni kesulitan untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan. Keberadaan Kroos tidak hanya membantu dalam distribusi bola tetapi juga memberikan ketenangan dan pengalaman dalam situasi stres. Situasi semakin memburuk ketika mereka kembali kalah 3-1 dari AC Milan di Champions League, yang semakin memperkuat anggapan bahwa tim ini sedang berada di ambang krisis.

Penurunan Performa Kylian Mbappe

Kedatangan Kylian Mbappe di Real Madrid diharapkan dapat membawa dampak positif, namun sejauh ini hasil yang didapatkan kurang menggembirakan. Meski sudah mencetak delapan gol dalam 14 pertandingan, performa Mbappe tidak konsisten dan tidak sebanding dengan harapan yang dibebankan kepadanya. Ia tampak terjebak dalam sistem permainan dan tidak mampu beradaptasi dengan peran barunya di dalam tim.

Kurangnya kontribusi Mbappe dalam hal pressing dan kerja keras di lini depan telah menambah beban bagi pertahanan yang sudah goyah. Dalam pertandingan melawan AC Milan, ia hanya berlari sejauh 8 kilometer, jauh lebih rendah dibandingkan rekan-rekannya yang menempuh jarak 12-13 kilometer dalam durasi yang sama. Hal ini menimbulkan kritik tajam dari media dan rekan-rekan setimnya yang merasa frustrasi dengan sikapnya di lapangan. Mbappe dituduh tidak menunjukkan kepemimpinan yang diperlukan untuk sebuah klub sekelas Real Madrid.

Dampak Kepergian Kroos Terhadap Lini Tengah

Toni Kroos adalah seorang maestro di lini tengah yang mampu mengatur jalannya permainan dengan kemampuannya dalam distribusi bola dan momen yang tepat. Kehilangannya jelas sekali dirasakan oleh Madrid, yang kini tampaknya kehilangan banyak kreativitas dan ketenangan. Tim ini tidak mampu menciptakan peluang berbahaya seperti sebelumnya, membuat para striker seperti Mbappe kesulitan untuk beraksi.

Dampak ini terlihat dalam kekalahan yang dialami Madrid, di mana mereka kebobolan sembilan gol dalam tiga pertandingan terakhir. Semua ini menunjukkan betapa pentingnya peran Kroos, dan menunjukkan bahwa pengganti yang tepat harus segera ditemukan. Tanpa seorang playmaker kelas dunia di lini tengah, Madrid tampak terputus dari permainan yang efisien dan terencana, menyebabkan tim rentan terhadap serangan lawan.

Baca Juga: Hasil Atletico Madrid vs Real Madrid – Skor 1-1

Pemain Muda yang Terabaikan

Pemain Muda yang Terabaikan

Real Madrid juga dinilai tidak maksimal dalam memanfaatkan potensi pemain muda mereka seperti Arda Güler dan Endrick. Walaupun kedua pemain ini memiliki potensi luar biasa, Ancelotti tampak enggan untuk memberikan mereka cukup waktu bermain, bahkan ketika tim mengalami kesulitan. Kurangnya menit bermain untuk para pemain muda ini menjadi ironi, mengingat situasi krisis yang dihadapi tim.

Hal ini tidak hanya menghambat perkembangan individual para pemain muda tersebut, tetapi juga mengganggu dinamika tim yang membutuhkan energi dan kreativitas baru. Para penggemar semakin frustasi ketika mendengar bahwa kedua pemain ini hampir tidak berkontribusi pada tim dalam beberapa pertandingan terakhir. Pengabaian terhadap bakat-bakat muda dalam waktu krisis hanya bisa memperparah situasi yang sudah tidak menguntungkan.

Atmosfer di Ruang Ganti

Kondisi di ruang ganti Real Madrid juga menjadi sorotan, di mana keretakan mulai terlihat di antara para pemain. Ancelotti, yang sebelumnya mengandalkan keseimbangan emosional di dalam tim, kini perlu menemukan cara untuk mengatasi ketegangan yang terjadi pasca-kekalahan. Adamannya terhadap performa buruk tim dalam konferensi pers mencerminkan betapa pentingnya atmosfer positif di dalam tim, yang kini tampaknya terganggu.

Ruang ganti yang sehat sangat vital dalam membangun kepercayaan diri dan semangat tim, namun kritikan terhadap beberapa pemain. Termasuk Mbappe, telah menciptakan ketegangan yang cukup signifikan. Mantan pemain dan pelatih Madrid, Jorge Valdano, menekankan bahwa ketidakharmonisan ini berpotensi mengganggu perjalanan tim selanjutnya. Perlu ada usaha dari Ancelotti untuk memperbaiki suasana ini guna mengembalikan fokus tim pada tujuan mereka.

Solusi untuk Menghadapi Krisis

Untuk mengatasi krisis ini, Real Madrid harus mengetatkan strategi mereka baik dalam latihan maupun pada saat pertandingan. Pelatihan harus ditujukan tidak hanya untuk memperbaiki teknik individu, tetapi juga membangun kekompakan tim. Ancelotti perlu lebih memanfaatkan pemain muda dengan memberi mereka kepercayaan untuk bermain. Serta mencari cara untuk memadukan gaya bermain Mbappe dengan taktik tim yang lebih luas.

Kedepannya, Madrid harus mempertimbangkan untuk merekrut pemain yang mampu membantu dalam mengatasi kekurangan di lini tengah, memberikan kestabilan dan daya kreatif yang hilang setelah kepergian Kroos. Selain itu, memperkuat lini pertahanan dengan benteng baru juga merupakan langkah krusial yang bisa dilakukan menjelang jendela transfer Januari. Memperbaiki masalah struktural dalam tim adalah langkah yang sangat penting untuk memulihkan kepercayaan diri dan performa.

Buat kalian yang ingin tetap mendapatkan informasi terupdate mengenai seputaran tentang SEPAK BOLA, kalian bisa kunjungi link ini footballsocio.com.